Selasa, 03 Mei 2011

Sam Kok – Naga & Phoenix -5


Kunjungan ketiga
“Untuk meminta bantuan dari orang yang hebat, Liu Bei harus mengunjunginya sebanayk 3 kali….”
Musim semi pun telah tiba, Liu Bei kembali ingin menemui Sang Naga Tidur. Dan untuk itu ia pun berpuasa selama 3 hari 3 malam, agar Yang Maha Kuasa memberi kemudahan kepadanya. Setelah mencari hari yang baik, ia pun hendak melakukan perjalannya ke kediaman Zhuge liang. Kedua saudaranya yang melihat hal itu tidak setuju dengan apa yang akan dilakukan oleh kakak mereka.

Guan Yu     :”Kakak, kau sudah 2 kali gagal menemuinya……..kurasa ini sudah berlebihan, aku juga tak 
                    percaya akan kepandaiannya, ia menghindarimu dan tidak berani datang ke sini untuk 
                    menemuimu. Kenapa kau harus pergi mencarinya lagi ?”

Liu Bei        :” Kau salah, adikku. pada masa musim semi dan musim gugur, pangeran Huan dari Qi 
                      mengunjungi daerah timur 5 kali sebelum berhasil bertemu Guan Zhong. Dan keinginanku 
                      menemui Zhuge Liang lebih besar daripada dia."

Zhang Fei   :” Mungkin kau salah kakak, bagaimana mungkin orang desa itu memiliki kebijaksanaan yang 
                     tinggi ? Kalaupun kau ingin menemuinya, biarlah aku yang pergi ke rumahnya dan 
                     menangkapnya untuk kubawa menghadap kepadamu……”

Liu Bei        :” Apakah kau lupa mengenai raja Wen yang mengunjungi Lu Wang, nelayan tua dipinggir sungai 
                     Wei ? Jika raja Wen dapat berbuat seperti itu kepada orang bijak, maka akupun harus berbuat 
                      seperti itu. Jika kau tidak mau ikut, maka aku akan pergi tanpa dirimu. Guru Sima Hui pernah 
                      berkata bahwa aku hanya akan dapat bertemu dengan Naga Tidur dan Phoenix Muda apabila 
                      aku memiliki Tekad yang kuat dan murni. Perjuanganku yang pantang menyerah ini adalah 
                      bukti dari kuatnya tekatku, dan aku pun bersedia melakukan apapun agarkan bisa bertemu 
                      mereka, itu adalah bukti kemurnian tekadku. Karena seseungguhnya yang membutuhkan 
                      mereka bukanlah aku, melainkan rakyat Negara Han ini yang menderita karena kekacauan 
                      yang tiada akhir ini……..”

Zhang Fei dan Guan Yu pun tak dapat berkata apa – apa lagi, mereka pun akhirnya menemani kakaknya lagi untuk menemui Zhuge Liang.


Sesampainya di kediaman  Zhuge Liang, mereka disambut oleh Zhuge Jun. Ia menyambut mereka dengan ramah.

Zhuge Jun   : “Kami benar – benar menyesal tuan, sampai – sampai membuat anda harus mendatangi daerah 
                      terpencil seperti ini sampai tiga kali, apalagi di cuaca yang sedingin ini…..”

Liu Bei        : ”Ah……tidaklah mengapa tuan Jun, demi bertemu Guru Naga, saya rela mengunjunginya 
                      berkali – kali sekalipun. Lagipula daerah sini merupakan daerah yang sangat tenang dan indah. 
                      Jadi…..apakah Guru Naga ada di rumahnya sekarang ?”

Zhuge Jun  : “Anda sedang beruntung tuan, kakak saya sedang ada di rumah. Tetapi ia sedang tidur siang 
                    sekarang, biarkan saya membangunkan ia dulu.”

Liu Bei        : ”Oh…….tidak usah ! biarkanlah ia menyelesaikan tidur siangnya, saya akan menunggunya.  
                      Tidaklah sopan saya yang membutuhkan Guru Naga mengganggu istirahatnya.”

Zhuge Jun  : “Kalau begitu tunggulah di ruang tamu tuan…….silakan masuk……”

Liu Bei        :”Baiklah, Guan Yu, Zhang Fei, kalian tunggulah disini….”

Liu Bei pun masuk dan menunggu di ruang tamu, sedangkan kedua adik angkatnya menunggu di luar…………

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Hampir 2 jam lamanya………..Zhuge liang masih belum bangun juga, tetapi Liu Bei masih dengan sabar menunggunya. Kedua adiknya yang menunggu di luar menunggu dengan perasaan gusar…..

Zhang Fei : “ Keterlaluan….!!!!! Orang macam apa  Zhuge Liang ini !! kalau ia tidak bangun – bangun juga biar kunyalakan banyak petasan di belakang rumahnya agar dia bangun !!!!!”

Guan Yu : “ Jangan gegabah Zhang Fei !  jangan melakukan tibadakan yang konyol atau semua pengorbanan 
                  kakak menjadi sia – sia !”

Zhang Fei : “ Aku hanya tidak terima, bila kakak kita yang baik dan polos hatinya itu harus menunggu selama 
                     ini. Sungguh itu sesuatu yang tidaklah pantas ia diperlakukan seperti itu !”

Guan Yu : “Aku juga sama sepertimu, tapi bagaimanapun juga kita harus menuruti kemauan kakak…..”

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Liu Bei : “ Kali ini Guru Naga sudah ada di dekatku, aku tak boleh melewatkan kesempatan emas ini atau 
               aku akan menyesal selama – lamanya.”

Walaupun telah jenuh menunggu, tetapi Liu Bei masih menyabarkan diri untuk menunggu bangunnya Guru naga……….
Setelah 3 jam lewat, akhirnya ada tanda – tanda bahwa Sang Naga  akan bangun. Sang Naga Tidur telah bangun dari tidurnya, bangun dari dunia mimpi dan kembali kepada dunia nyata……..

Zhuge Liang : “ Hoaaahemmmm………………..benar – benar tidur siang yang menyegarkan, Adik Jun ………! Adakah orang yang mencariku saat aku tidur siang ? “

Zhuge Jun : “ Kakak…….Tuan Liu Bei sudah menunggu anda sejak 3 jam yang lalu, ia berada di ruang tamu 
                    sekarang.”

Zhuge Liang : “Tiga Jam….?? Benar – benar lancing aku ini membuat seorang penguasa seperti dia 
                       menunggu di rumah yang sederhana seperti ini. Mengapa engkau tak membangunkanku ?”

Zhuge Jun : “ Tuan Liu Bei sendiri yang memintaku untuk tidak membangunkanmu………ia tak ingin mengganggu tidur siangmu………..”

Zhuge Liang : “ Oh……mengapa juga ia harus melakukan hal seperti itu hanya untuk seorang petani seperti aku, baiklah aku harus menemuinya sekarang juga akun akan ganti baju dulu….”

Zhuge Liang pun segera mengganti baju dan menemi Liu Bei di ruang tamu. Liu Bei yang telah lama menunggu pun akhirnya menatap dengan mata kepalanya sendiri Sang Guru Naga, seorang pemuda yang berwajah berseri – seri seolah tak ada beban dalam hidupnya, ia bertinggi sedang mengenakan  baju berwarna putih dan mengenakan topi sutra. Liu Bei agak terkejut, karena Guru Naga yang  bijaksana itu ternyata masih berusia sangat muda, sekitar 27 tahun. Liu Bei lalu dengan cepat memberikan salam penghormatan…………….

-          Bersambung.