JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia menyatakan siap untuk memanfaatkan energi nuklir untuk berbagai keperluan, termasuk bagi pembangkit listrik bertenaga nuklir atau reaktor nuklir.
Saat ini, energi nuklir merupakan bagian dari kebijakan energi nasional yang masih dalam perumusan akhir oleh Dewan Energi Nasional. Jika kebijakan itu sudah ditetapkan oleh pemerintah, Kementerian Riset dan Teknologi siap untuk mensosialisasikan dan mempersiapkan rencana pembangunan reaktor nuklirnya.
Penegasan itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata kepada Kompas, seusai menghadiri buka puasan bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di halaman tengah Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (20/8/2010) malam lalu.
Sebelumnya, Suharna diminta tanggapannya mengenai pernyataan Wakil Presiden Boediono di hadapan Peserta Program Reguler Angkatan ke-XLIV Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), yang meminta agar energi nuklir jangan sampai dilewatkan sebagai opsi bagi pemenuhan energi selain juga minyak, gas dan batubara serta lainnya.
"Kalau kebijakan energi nasional dengan energi nuklir sebagai salah satu alternatif sudah ditetapkan, Kementerian Riset dan Teknologi siap menjalankan tugas yang sudah diberikan, yaitu sosialisasi dan mempersiapan diri pembangunannya (reaktor nuklir)," tandas Suharna.
Menurut dia, kesiapan Indonesia untuk memanfaatkan energi nuklir, termasuk membangun reaktornya, sudah terbukti lama.
"Kalau soal kesiapan, kita siap sudah lama. Kita sudah pernah membangun reaktor sudah dari tahun 60an, 70an dan 80an, meskipun hanya untuk riset. Akan tetapi, kita siap," tambahnya.
Rencana pembangunan reaktor nuklir, lanjut Suharna, tidak pernah ditunda. "Kita terus mematangkan rencana kita untuk menyiapkan kebijakan energinya dnegan alternatif itu (nuklir). Jika kebijakannya itu sudah ada, bagian kita akan mempersiapkan pembangunananya itu," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar