Selasa, 22 Maret 2011

WHO: Makanan Terkontaminasi Radiasi Lebih Bahayal




Kompas.com — Otoritas di Jepang diminta bertindak cepat untuk melarang penjualan makanan yang berasal dari daerah di sekitar fasilitas nuklir Fukushima jika produk makanan tersebut mengandung radiasi tinggi. Peringatan itu disampaikan oleh WHO.
Sebelumnya The International Atomic Energy Agency telah mengonfirmasikan bahwa tingkat radiasi di beberapa produk susu dan sayuran di Jepang dalam level yang tinggi dibanding level yang disarakan untuk dikonsumsi. Pemerintah Jepang juga diminta mengambil keputusan untuk membatasi pengiriman bahan makanan dari area yang terkena radiasi.
Juru bicara WHO di PBB mengatakan, makanan yang terkontaminasi akan meningkatkan risiko jangka panjang bagi kesehatan dibanding dengan partikel radioaktif di udara yang bisa hilang dalam beberapa hari.
Pernyataan tegas itu dikeluarkan setelah krisis nuklir pascatsunami di Jepang. WHO juga menyebutkan risiko radiasi kepada publik jauh lebih besar dibanding pekerja PLTN jika bahan makanan sudah terpapar radiasi.
"Otoritas Jepang akan segera mengambil keputusan untuk melarang konsumsi makanan yang berasal dari zona paparan radiasi. Konsumsi produk terpapar radiasi terus menerus akan meningkatkan risiko dibanding terpapar radiasi dari udara," kata Gregory Hartl.
Pemerintah Jepang sejauh ini sudah menghentikan pengiriman susu dari salah satu area dan bayam dari area lainnya. Selain itu ditemukan juga kontaminasi dari dua jenis sayuran lain, yakni kanola dan daun chrysanthemum.
Pejabat kesehatan Jepang juga melarang warga di prefektur Fukushima untuk tidak meminum air keran karena terkontaminasi radioaktif yodium. Kendati begitu, jumlah paparan disebutkan tidak membahayakan kesehatan.
Kecemasan akan bahaya radiasi juga membuat China mengeluarkan keputusan untuk menguji semua produk makanan yang diimpor dari Jepang.
Hartl menyebutkan dampak radiasi pada kesehatan tergantung pada jenis makanan dan jenis tanah yang terpapar, jumlah paparan, dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Akan tetapi penundaan bisa membuat paparan radiasi lebih tinggi sehingga dampaknya lebih berbahaya.
Para ilmuwan yakin jika pemerintah Soviet kala itu melarang anak-anak di sekitar PLTN Chernobyl untuk minum susu pasca-ledakan, mungkin ribuan kasus kanker tiroid bisa dicegah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar