Berapa Kandungan Zat Pengawet dalam Indomie?
Merry Wahyuningsih - detikHealthIndomie (youtube)
Sebagai zat pengawet makanan, Badan pengawas makanan dan obat Amerika (FDA) menggolongkan Methylparaben atau nipagin dalam kategori Generally Recognized as Safe (GRAS) yang larut dalam air. Intinya Methylparaben dipakai untuk mencegah pembusukan dan kontaminasi dari jamur sehingga produk tahan terhadap jamur dan mikroba dalam beberapa jangka waktu.
Batas yang diperbolehkan untuk metylparaben dalam dunia internasional yang tercantum dalam Codex sebesar 1.000 mg/kg produk. Sedangkan di Indonesia mengambil batas yang lebih konservatif dan lebih kecil lagi yaitu 250 mg/kg produk.
"Nipagin itu adanya di kecap dan bukan di dalam mienya. Dalam satu bungkus indomie terdapat 4 gram kecap, yang berarti dari 4 gram kecap tersebut hanya terdapat nipagin sebesar 1 mg saja," ujar Menkes dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Ph.D disela-sela acara press briefing pelaksanaan kampanye campak dan polio tambahan tahap II tahun 2010 di gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (12/10/2010).
Lalu berapa jumlah metylparaben yang aman untuk dikonsumsi orang?
Menkes menuturkan menurut ahli pangan yang baru saja ia tanyakan, orang masih aman untuk mengonsumsi zat pengawet tersebut sebanyak 10 mg/kg berat badannya. Jika seseorang memiliki berat badan sebesar 50 kg, maka ia masih aman mengonsumsi metylparaben sebesar 500 mg dalam sehari. Jumlah tersebut sama dengan jumlah 2 kg kecap.
"Jadi orang tidak akan sakit karena mengonsumsi nipagin, tapi akan klenger akibat mengonsumsi 2 kg kecap," ungkap Menkes.
Lebih lanjut Menkes menuturkan kecap dalam indomie tersebut tidak diminum oleh seseorang, tapi hanya membubuhkannya saja. Selain itu Menkes juga tetap menganjurkan masyarakat untuk selalu mengonsumsi sayur dan buah.
"Indomie itu aman, asalkan tidak makan ratusan bungkus indomie per harinya. Saya juga tidak menganjurkan orang untuk makan indomie 3 kali sehari," imbuhnya.
Metylparaben tidak hanya terdapat di dalam kecap indomie, tapi juga ada di dalam kue kering dan kecap botolan. Pengawet ini masih boleh dikonsumsi oleh manusia dalam kadar yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar